Berita

Menu

Like Please

Selasa, 23 April 2013

Mekanisme Pembayaran Tunjangan Profesi Guru










Mekanisme penyaluran tunjangan profesi melalui mekanisme dana transfer daerah tahun 2013 memiliki beberapa alur. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan PSDMP dan PMP menyerahkan data kelulusan dan NRG tahun 2012 ke Direktorat P2TK terkait. Diterbitkan Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) satu kali dalam satu tahun bagi calon penerima tunjangan profesi yang memenuhi syarat.

Guru penerima tunjangan profesi harus memiliki beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu, yang dibuktikan dengan surat resmi atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi melaporkan realisasi pembayaran kepada:
  • Direktorat P2TK terkait, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap triwulan melalui online: ptkdikmen.kemdiknas.go.id/kemdikbud-klienkeu
  • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan. PMK pada bulan Agustus untuk laporan semester I (tri wulan 1 dan 2) dan pada bulan April tahun anggaran berikutnya untuk semester II (tri wulan 3 dan 4).

Berdasarkan SKTP, Bendahara Pengeluaran/ Pelaksana Kegiatan yang ditunjuk menyiapkan berkas SPP untuk diajukan ke Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang ditunjuk. PA/KPA yang ditunjuk menelaah dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan mengirimkan ke Bendahara Umum Daerah (BUD) atau Kuasa Bendahara Umum Daerah (KBUD).
BUD/KBUD menelaah usulan SPM dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Selanjutnya BUD/KBUD yang ditunjuk mengambil dana tunjangan profesi yang ditransfer oleh Kementerian Keuangan melalui rekening kas umum daerah yang disimpan pada bank yang ditunjuk.
Berdasarkan rekening kas umum daerah melalui bank yang ditunjuk mentransfer dana tunjangan profesi kepada rekening masing-masing guru. Apabila terjadi kesalahan data antara lain penulisan nama dan nomor rekening yang menyebabkan tunjangan profesi guru tidak dapat disalurkan oleh bank yang ditunjuk maka akan terjadi retur.

Tunjangan profesi disalurkan kepada rekening guru yang memenuhi persyaratan antara tanggal 9 - 16 setiap triwulan (9 – 16 April 2013 untuk triwulan I, 9 – 16 Juli 2013 untuk triwulan II, 9 – 16 Oktober 2013 untuk triwulan III, dan 9 – 16 Desember 2013 untuk triwulan IV). Mekanisme penyaluran tunjangan guru sertifikasi ini bisa dipelajari di Petunjuk Teknis Pembayaran Tunjangan Profesi Guru.

Minggu, 14 April 2013

Cita (Cerita) Rasa dalam Secangkir Kopi Luwak


Saya baru saja mendapatkan cerita-cerita tentang Kopi Luwak, ingin tahu? ini dia artikelnya.
Simak, ya .... silahkan ....!!!








Gengsi yang begitu tinggi ada pada secangkir kopi luwak. Bagaimana tidak, kopi ini merupakan  kopi termahal di dunia. Ini tak lepas dari proses untuk mendapat biji kopinya yang cukup rumit karena melibatkan hewan Luwak.

Hewan ini biasa mengkonsumsi buah-buahan, salah satunya buah kopi. Luwak memiliki indera penciuman yang peka sehingga ia akan memilih buah kopi yang berkualitas baik dan matang untuk dimakan.
Hal inilah yang menjadi penyebab biji kopi yang terdapat dalam kotoran luwak adalah biji kopi yang berkualitas tinggi. Selain itu, biji kopi ini juga sudah difermentasikan secara alami di dalam perut luwak sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang sempurna.

"Awalnya Luwak berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera, namun semakin ke sini luwak banyak ditemukan di daerah lain, misalnya luwak Toraja," ucap Heri Setiadi, seorang ahli kopi yang ditemui VIVAlife di kedai kopi lokal miliknya, Caffe La Tazza di kawasan SCBD.

Menurutnya, karena harga kopi luwak yang dulu pernah melonjak tinggi, banyak luwak-luwak bermunculan di negara lain seperti Filipina, misalnya. Padahal awalnya luwak khas Indonesia. Adi W. Taroepratjeka, seorang konsultan kopi, mengungkap kalau saat ini harga kopi luwak sudah menurun, tak semahal dulu.

"Walaupun tidak drastis, harga kopi luwak sudah jauh dibanding beberapa waktu lalu," ucap Adi, yang juga pemilik Secangkir Kopi, perusahaan konsultan dan pelatihan kopi independen, kepada VIVAlife di Kuningan City.

Beberapa tahun lalu luwak hidup liar. Karena harga kopi luwak dulu terus meningkat, akhirnya luwak dipelihara di penangkaran. Menurut Adi, bagi orang awam membedakan kopi luwak dan kopi biasa yang sudah jadi pun sulit.

Jadi ketika membeli kopi luwak berarti Anda membeli kepercayaan, sedangkan konsumen lebih menginginkan sesuatu yang jelas dan pasti. Belum lagi terdapat kedai kopi yang mengatakan kopi yang mereka jual mengandung 5 persen kopi luwak. Lantas, apakah kopi yang mengandung 5 persen biji kopi luwak bisa disebut kopi luwak?

Pada akhirnya Adi mengungkap kalau kopi luwak memiliki harga yang mahal bukan karena rasanya. Melainkan, karena binatang luwak dan cerita di balik kopi luwak itu sendiri.

"Padahal kalau pun mahal, apakah sudah pasti enak? Belum tentu. Kalaupun menurut Anda tidak enak, apakah Anda akan complain karena kopi yang secangkir berharga seratus ribu rupiah tersebut tidak enak di lidah? Kalaupun iya, apa perbandingan Anda sehingga berani mengatakan kopi luwak tidak enak?," Adi bercerita.

Paling-paling, menurutnya, jika seseorang tidak menyukai rasa kopi luwak hanya akan berdiam diri. Mungkin sambil bertanya-tanya apakah kopi luwak memang tidak enak atau lidah yang tidak bisa menikmatinya. Itu karena asumsi orang adalah kalau harga mahal, pasti rasanya enak.

Senada dengan Adi, Borie Tahir, roastmaster sekaligus owner Jakarta Coffee House mengatakan bahwa luwak memiliki sensor yang dapat memilih kopi yang sudah matang sehingga kopi yang dihasilkan dari biji kopi yang sudah dipilih luwak itu memang enak rasanya.

"Kalau petani kopi cenderung tidak memilih-milih kopi yang akan dipanen karena mereka dituntut untuk menghasilkan uang dari hasil panen tersebut. Jadi petani memanen kopi tanpa memikirkan kualitas kopi yang dipanen, yang penting jumlah panen melimpah," jelasnya saat ditemui VIVAlife di Jakarta Coffee House di kawasan Cipete, Jakarta.

Adi pun berkesimpulan jika manusia memiliki sensor atau keahlian yang sama atau paling tidak mau memilih kopi seperti luwak, pasti kualitas kopi yang dihasilkan bisa jauh lebih tinggi dari kopi luwak. Jadi ternyata mahal dan murahnya kopi luwak ini bukan soal rasa, tapi soal cerita sang luwak. Selamat minum kopi! 

Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/405254-cerita-rasa-dalam-secangkir-kopi-luwak


Sabtu, 13 April 2013

Tentang Sumatera Selatan Indonesia (Bagian 3)

Masih Tentang Sumatera Selatan Indonesia, tentu saja sekarang bagian yang ke 3, nah ... sekarang saya akan membuka tentang tempat-tempat wisata yang ada di Bumi Sriwijaya ini. Penasaran ?, langsung saja yuuuk .....


Sungai Musi_Jembatan Ampera




 
    Jembatan ampera terdapat di pusat kota Palembang, jembatan ini menghubungkan antara daerah seberang ulu dan seberang ilir yang dipisahkan oleh sungai musi. Jembatan ini memiliki panjang 1.117 m, lebar 22 m, tinggi 11.5 m dari permukaan air, tinggi menara 63 m dari permukaan air dan jarak antara menara 75 m. Jembatan ampera di bangun pada tahun 1962, pada awalnya jembatan ini bernama Jembatan Bung Karno. Pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Bung Karno. Pada tahun 1965 jembatan ini diresmikan sekaligus pengukuhan Bung Karno sebagai nama dari jembatan ini. Pada tahun 1966 nama jembatan itu diganti dengan nama Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Pada awalnya jembatan ini pada bagian tengah dapat diangkat ke atas agar dapat dilewati oleh kapal – kapal. Bagian tengah jembatan dapat diangkat oleh dua bandul pemberat masing – masing sekitar 500 ton di dua menara. Pada tahun 1970 bagian tengah jembatan ini tidak dapat diangkat lagi karena waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas diatasnya. Dan pada tahun 1990 kedua bandul pemberat tersebut diturunkan.


Air Terjun Badegung



 

Objek wisata air terjun ini terletak di desa Bedegung, Kec. Tanjung Agung. Sumber mata air dari Bukit Barisan dan air terjun itu mengalir sangat deras. Air terjun ini tidak pernah sepi pengunjung, dan untuk memudahkan pengunjung dibangun jalan setapak sepanjang 600 m yang dibangun di tepi sungai dan sebuah jembatan yang melintasi sungai aliran dari terjun.  Jika kita rekreasi ke air terjun bedegung kita pasti akan merasakan kesejukan, sehingga akan membuat kita betah berada di sana.


Air Terjun Bidadari




Objek wisata air terjun bidadari terletak di desa Karang Dalem, Kec. Pulau Pinang, Lahat, Sumatera Selatan. Air terjun ini berjarak 16 km dari kota Lahat dan 231 km dari kota Palembang. Air terjun ini disebut air terjun bidadari konon air terjun ini tempat bidadari mandi. Tidak jauh dari air terjun bidadari  terdapat 3 air terjun lagi yaitu air terjun Sumbing dengan ketinggian sekitar 35 m, air terjun Naga dengan ketinggian sekitar 10 m, dan air terjun Bujang Gadis dengan ketinggian sekitar 4 m. 


 Benteng Kuto Besak









Benteng Kuto Besak dibangun tahun 1780 – 1797. Orang Palembang sering menyebut benteng kuto besak ini dengan sebuatan BKB (Benteng Kuto Besak).  BKB mulai difungsikan secara resmi pada tanggal 21 februari 1797. Bangunan di bangun dengan ukuran panjang 290 meter, lebar 180 meter dan tinggi 6,60 – 7,20 meter. Di keempat sudut terdapat empat bastion untuk meletekkan meriam. Meriam ini yang digunakan untuk menghalau tentara dan menghancurkan armada Belanda pada Perang Palembang I tahun 1819 (Perang  Menteng) dan Perang Palembang II tahun 1819. BKB memiliki empat pintu. Pintu utama menghadap sungai musi, dan tiga pintu lainnya masing – masing menghadap sunagi Tengkuruk, Sungai Kapuran dan sungai Sekanak. Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam di dalam benteng terdapat Keraton, Keputren, Ruang Pertemuan (Pamalarek) dan rumah para elite Kesultanan


 
Stadion Gelora Sriwijaya

 


Stadion Gelora Sriwijaya juga disebut sebagai Stadion Jakabaring. Stadion ini merupakan stadion terbesar  ke tiga di Indonesia setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Utama Palaran. Stadion gelora Sriwijaya merupakan stadion terbaik dan bertaraf Internasional. Stadion ini terletak di Kota palembang, stadion ini difungsikan sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan – pertandingan sepak bola. Luas Lahan sekitar 40 hektar, dan dapat menampung 36.000 – 40.000 orang dengan 4 tribun (A,B,C dan D). Bentuk atap stadion merupakan simbol kejayaan kemaharajaan Kerajaan Sriwijaya di bidang maritim yang dilambangkan oleh bentuk perahu dengan layar terkembang. Stadion ini di bangu  tanggal 23 Januari 2001 dan dibuka pada tanggal 2 September 2004.

^_^

Lempuing Jaya, tetap semangat !!!

Jumat, 12 April 2013

Tentang Sumatera Selatan Indonesia (Bagian 2)

Postingan kali ini merupakan lanjutan dari postingan saya yang lalu, yaitu masih tentang Sumatera Selatan Indonesia, tapi bagian yang ke 2.

Untuk yang ke 2 ini saya lebih memfokuskan pada Lirik Lagu dan Tari Gending Sriwijaya. 
Lirik lagunya yaitu :


Lirik Lagu Gending Sriwijaya

 
Di kala ku merindukan keluhuran dahulu kala
Kutembangkan nyanyian lagu Gending Sriwijaya
Dalam seni kunikmati lagi zaman bahagia
Kuciptakan kembali dari kandungan Sang Maha Kala

Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Guru
Tutur sabda Dharmapala sakya Khirti dharma khirti
Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru
Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha sakti.

Borobudur candi pusaka zaman Sriwijaya
Saksi luhur berdiri teguh kokoh sepanjang masa
Memahsyurkan Indonesia di benua Asia
Melambangkan keagungan sejarah Nusa dan Bangsa

Taman Sari berjenjangkan emas perlak Sri Kesitra
Dengan kalam pualam bagai di Sorga Indralaya
Taman puji keturunan Maharaja Syailendra
Mendengarkan iramanya lagu Gending Sriwijaya.


^_^ 



 Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara.


Tari Gending Sriwijaya

 

 
 Tarian Gending Sriwijaya digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang MantripaksangkongDodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder. Dalam bentuk aslinya musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal kadang-kadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya hanya dilakukan oleh putri raja, sultan, atau bangsawan. Pembawa pridon biasanya adalah sahabat akrab atau inang pengasuh sang putri. Demikianlah pula penari-penari lainnya.

 Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya  terdiri dari :
 *         Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih).
 *         Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak)
 *         Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri)
        

 
Asal Mula Tarian Gending Sriwijaya

 

Proses penciptaan tari Gending Sriwijaya sudah dimulai sejak 1943, yaitu untuk
memenuhi permintaan dari pemerintah (era pendudukan Jepang), kepada Jawatan
Penerangan (Hodohan) untuk menciptakan sebuah tarian dan lagu guna
menyambut tamu yang datang berkunjung ke Keresidenan Palembang (sekarang
Provinsi Sumatra Selatan).

Penata tarinya adalah Tina Haji Gong dan Sukainah A. Rozak, berbagai konsep telah
dicari dan dikumpulkan dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang
sudah ada, dalam upaya menata tari Gending Sriwijaya ini.

Pakaian dan properti yang digunakan dalam tari Gending Sriwijaya, disesuaikan
dengan pakaian adat daerah dengan peralatan yang biasa digunakan pada upacara
penerimaan tamu secara adat, yaitu dengan penyuguhan Tepak Sirih selengkapnya.
Jumlah penari sebanyak sembilan orang sebagai simbolisasi dari Batang Hari
Sembilan atau sembilan sungai yang ada di Sumatra Selatan. Maksudnya, dengan
tari Gending Sriwijaya penyambutan tamu dimaksud, dilakukan atas nama seluruh
daerah yang ada di wilayah Sumatra Selatan.

Selain dari kesembilan orang penari, ada juga pengiring yaitu: seorang penyanyi
yang menyanyikan lagu Gending Sriwijaya, seorang pembawa payung kebesaran,
dan seorang atau dua orang lainnya adalah pembawa tombak.

Musik atau lagu pengiring tari Gending Sriwijaya, dinamai (berjudul) juga lagu
Gending Sriwijaya. Penciptanya adalah A. Dahlan Muhibat, seorang komposer juga
violis pada group Bangsawan Bintang Berlian, di Palembang.

Lagu Gending Sriwijaya, diciptakan dan digarap oleh A. Dahlan Muhibat pada tahun
1943 tepatnya dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desamber. Ketika proses
penciptaannya, pemerintah menyodorkan usul pada A. Dahlan Muhibat untuk
memasukkan sebuah konsep lagu Jepang.

 
Karena, konsep lagu Jepang hanya berupa usulan maka oleh A. Dahlan Muhibat
dipadukanlah sebuah lagu ciptaannya pada tahun 1936, yang berjudul “Sriwijaya
Jaya” dengan konsep lagu Jepang itu, sehingga menjadi lagu Gending Sriwijaya
seperti yang ada sekarang.

Sementara, untuk syair lagu Gending Sriwijaya, dibuat oleh Nungcik AR. Dan,
dengan selesainya penataan tari dan penyusunan lagu Gending Sriwijaya tersebut,
maka tuntaslah proses penggarapan tari dan lagu Gending Sriwijaya, pada tahun
1944.

Seperti yang disebutkan di dalam deskipsi Tari Gending Sriwijaya, tari Gending
Sriwijaya pertama kali dipentaskan di muka umum, adalah pada tanggal 2 Agustus
1945, di halaman Mesjid Agung Palembang, yaitu ketika pelaksanaan upacara
penyambutan kedatangan pejabat zaman Jepang, di Palembang, yakni M. Syafei
dan Djamaluddin Adinegoro.

Sumber: Dari beberapa artikel di internet

Salam .... Lempuing Jaya, tetap jaya ....

Tentang Sumatera Selatan Indonesia (Bagian 1)

Selamat siang, teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tentang Sumatera Selatan Indonesia. Walaupun sebenarnya saya bukan orang Palembang asli, saya hanyalah orang datangan (perantauan) yang terlanjur mencintai tanah dan budaya Palembang. Kita lihat dari petanya dulu, silahkan ....



Sumatera Selatan 


 Merupakan salah satu  provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera. Ibukota provinsi Sumatera Selatan adalah Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kepulauan Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti gas alam, minyak bumi dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat kerajaan Sriwijaya. Dan di Sumatera Selatan terkenal dengan makanan khas yaitu pempek, tekwan, model, pindang patin, sambal jekjok, tempoyak dll. Selain itu, provinsi ini banyak memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Dan Palembang menjadi tuan rumah Sea Games tahun 2011.







Pakaian Adat


Sepasang Pakaian Adat yang terbuat dari Kain Songket.


  Songket berasal dari kata “tusuk” dan “cukit” Lalu disebutlah “sukit” kemudian berubah menjadi “sungki”, dan akhirnya menjadi  “songket”. Kain tenun dari daerah Sumatera Selatan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Teknologi pembuatannya berasal dari negara China, Arab dan India. Adanya perdagangan antara bangsa – bangsa tersebut dengan Kerajaan Sriwijaya menyebabkan terjadinya akulturasi. Dan salah satu unsur kebudayaan dari bangsa – bangsa asing yang dipelajari oleh masyarakat Sumatera Selatan adalah teknologi pembuatan kain tenun yang hingga kini masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Sumatera Selatan. Kain songket merupakan jenis kain yang dinilai tinggi dan sangat dihargai oleh masyarakat Sumatera Selatan karena kain ini di pakai pada acara – acara tertentu saja. 

Yang digunakan untuk menenun terbuat dari kayu dan bambu, alat tenun itu oleh masyarakat Sumatera Selatan disebut “dayan”. Seperangkat alat yang berukuran 2 X 1,5 meter ini terdiri atas gulungan yaitu alat yang digunakan untuk menggulung benang dasar tenunan, penyincing yaitu alat yang digunakan untuk merentang dan memperoleh benang tenunan, beliro yaitu alat yang digunakan untuk membuat motif songket, Gun yaitu alat untuk mengangkat benang, cahcah yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan benang lain ke benang dasar. Sedangkan peralatan tambahan yang digunakan untuk mengatur posisi benang ketika sedang ditenun adalah belero ragam, peleting, teropong palet dan gala.






Rumah Adat_Rumah Limas








Makanan khas _Pempek
















 Stadion Gelora Sriwijaya



Tarian Tradisiona_Tari Gendingb Sriwijaya
















Air Terjun Bidadari
















Air Terjun Badegung
















Sungai Musi_Jembatan Ampera











Demikian postingan saya Tentang Sumatera Selatan Indonesia (Bagian 1) ini, semoga bermanfaat, Mari kenalkan Adat Budaya Bangsa Indonesia pada anak-anak didik kita sedini mungkin agar mereka menjadi anak-anak yang lebih mencintai budayanya sendiri. Salam untuk seluruh guru-guru se_Kecamatan Lempuing Jaya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Semangat !!!. Terimakasih .....

 
Sumber: Dari beberapa artikel di internet

Minggu, 07 April 2013

Tema Pembelajaran Tematik Pada Kurikulum 2013



Kurikulum baru untuk tingkat SD/MI yang mulai diterapkan Juli 2013 mendatang menggunakan metode pembelajaran tematik integratif. Dalam metode tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema.




Pada Kurikulum Baru untuk SD/MI masing-masing kelas akan disediakan banyak tema. Umumnya tiap tingkatan kelas mempunyai delapan tema berbeda. Tema yang sudah dipilih itu harus selesai diajarkan dalam jangka waktu satu tahun. Guru diberi kewenangan untuk memilih teknis pengajaran maupun durasi pembelajaran satu tema.

Metode tematik ini mengintegrasikan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Selain itu, juga sebuah tema juga mengintegrasikan berbagai konsep dasar yang berkaitan. Siswa tidak belajar konsep dasar secara parsial, sehingga memberikan makna yang utuh kepada siswa seperti tercermin pada berbagai tema.

Tema-tema pada pembelajaran tematik integratif Kurikulum 2013 berkaitan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya memberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Penjaskes pada kelas I-III. Kompetensi dasar dari IPA dan IPS sebagai pengikat dan pengembang kompetensi dasar mata pelajaran lainnya. Siswa belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV-VI sudah mulai mampu berpikir abstrak

Inilah daftar tema dan alokasi waktu pada metode pembelajaran tematik integratif di SD Kurikulum 2013
KELAS I

TEMA
WAKTU

1. Diri Sendiri
4 Minggu

2. Kegemaranku
4 Minggu

3. Kegiatanku
4 Minggu

4. Keluargaku
4 Minggu

5. Pengalamanku
4 Minggu

6. Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri
4 Minggu

7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
4 Minggu

8. Peristiwa Alam
4 Minggu







KELAS II


TEMA
WAKTU

1.   Hidup Rukun
4 Minggu

2.   Bermain di Lingkunganku
4 Minggu

3.   Tugasku Sehari-hari
4 Minggu

4.   Aku dan Sekolahku
4 Minggu

5.   Hidup Bersih dan Sehat
4 Minggu

6.   Air, Bumi, dan Matahari
4 Minggu

7.   Merawat Hewan dan Tumbuhan
4 Minggu

8.   Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
4 Minggu




KELAS III

TEMA
WAKTU

1.   Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar
3 Minggu

2.   Pengalaman yang Mengesankan
3 Minggu

3.   Mengenal Cuaca dan Musim
3 Minggu

4.   Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul
3 Minggu

5.   Mari Kita Bermain dan Berolahraga
3 Minggu

6.   Indahnya Persahabatan
3 Minggu

7.   Mari Kita Hemat Energi untuk Masa Depan
3 Minggu

8.   Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari
3 Minggu

9.   Menjaga Kelestarian Lingkungan
3 Minggu




KELAS IV

TEMA
WAKTU

1.   Indahnya Kebersamaan
3 Minggu

2.   Selalu Berhemat Energi
3 Minggu

3.   Peduli terhadap Makhluk Hidup
3 Minggu

4.   Berbagai Pekerjaan
3 Minggu

5.   Menghargai Jasa Pahlawan
3 Minggu

6.   Indahnya Negeriku
3 Minggu

7.   Cita-citaku
3 Minggu

8.   Daerah Tempat Tinggalku
3 Minggu

9.   Makanan Sehat dan Bergizi
3 Minggu




KELAS V

TEMA
WAKTU

1.     Bermain dengan Benda-benda di sekitar
7 Minggu

2.     Peristiwa dalam Kehidupan
7 Minggu

3.     Hidup Rukun 
6 Minggu

4.     Sehat itu Penting
7 Minggu

5.     Bangga Sebagai Bangsa Indonesia
6 Minggu




KELAS VI

TEMA
WAKTU

1.   Selamatkan makhluk hidup
6 Minggu

2.   Persatuan dalam perbedaan
5 Minggu

3.   Tokoh dan Penemu
6 Minggu

4.   Globalisasi
6 Minggu


5.   Wirausaha
7 Minggu

6.   Kesehatan masyarakat
8 Minggu



Daftar tema dan alokasi waktu di atas didapat dari dokumen draf Kurikulum 2013. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt yang mendasari untuk mengintegrasikan kompetensi dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir siswa.